Chery Buka Suara Tren Penjualan Mobil Listrik pada China
akan meluncurkan Omoda 5 EV dalam tempat Indonesia awal 2024. Mobil ini akan meramaikan pasar otomotif dalam negeri pada segmen mobil listrik bersamaan Wuling Air EV, Seres e1, Hyundai Ioniq 5 serta 6, Toyota bZ4X, Kia EV6 kemudian lainnya.
Guibing Zhang CEO Chery International mengatakan sangat optimistis dengan transaksi jual beli Omoda 5 EV. Sebab regulasi pemerintah Indonesia berkomitmen menggalang percepatan penyelenggaraan kendaraan listrik.
Zhang memprediksi pemasaran kendaraan listrik dalam tempat Indonesia akan semakin membengkak pada masa yang dimaksud akan datang sebab melihat situasi pasar.
Zhang melihat, kondisi ini berbeda dengan perubahan regulasi dari pemerintah China yang dimaksud mana lima tahun lalu pemerintah memperkuat kendaraan listrik dengan memberikan subsidi. Namun usai subsidi dihentikan, pelanggan mobil listrik di dalam dalam China mengalami penurunan.
Menurutnya, sekitar lima tahun lalu, perdagangan BEV (battery electric vehicle) sebanyak 10 kali lipat dari PHEV (plug-in hybrid vehicle). Mobil listrik diincar penduduk China saat itu, tetapi kondisinya berubah begitu bantuan dari pemerintah untuk pembeli mobil listrik baru dihapus.
“Tahun lalu subsidi (mobil listrik) selesai. Jadi kami merasakan pasar mengalami perubahan total. Saya kira lima tahun lalu mungkin pangsa pasarnya (BEV) 10 kali lipat dari PHEV, tapi sekarang menurut saya tahun ini juga tahun lalu PHEV meningkat tajam tetapi BEVnya turun,” ucap Zhang dikutip dari Antara.
“Dan saya pikir mungkin tahun depan bahkan pangsa pasar PHEV, akan melebihi pasar EV. Jadi ini juga merupakan perubahan besar. Lima tahun lalu 10 kali, tapi sekarang bisa jadi jadi sejenis serta mungkin satu atau dua tahun nanti pangsa pasar PHEV akan lebih lanjut besar banyak dari BEV,” imbuh Zhang.
Seperti diketahui pemerintah Indonesia menyokong perkembangan kendaraan listrik di area dalam antaranya menerapkan insnetif PPN untuk mobil listrik yang mana mana diproduksi secara lokal dengan kandungan lokal sebesar 40 persen.
Aturan lainnya, pemerintah tengah menyiapkan insentif fiskal buat pemodal otomotif yang mana itu mendirikan pabrik kendaraan listrik dalam Indonesia. Kebijakan ini dalam proses penyelesaian.
Kondisi ini merupakan sinyal positif bagi perusahaan sekalipun perusahaan melakukan perakitan untuk kendaraan listrik merekan di tempat area Indonesia dengan menggandeng PT Handal Indonesia Motor (HIM) di area area Pondok Ungu, Bekasi.
Kendati demikian, perusahaan bukan bukan tertarik meniagakan PHEV pada area Indonesia, sebab pasar otomotif dalam negeri menurut dia sangat menjanjikan untuk mendongkrak perdagangan Chery khususnya mobil hybrid Chery di global.
“Kami punya komoditas serta teknologi yang dimaksud mana berbeda, Saya rasa mungkin saat ini dukungan terhadap PHEV masih belum terlalu banyak ya, kebijakan pemerintah serta juga keinginan pelanggan tambahan menyokong EV. Kami bergerak mengikuti situasi pasar,” ucap Zhang.