Tranding
Saturday, November 15, 2025
Pariwisata berkelanjutan cegah wisatawan lakukan asusila
Travel / Agustus 6, 2023

Pariwisata berkelanjutan cegah wisatawan lakukan asusila

Jakarta – Kementerian Pariwisata kemudian juga Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyatakan konsep pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism) merupakan upaya untuk mencegah wisatawan lokal atau asing melakukan asusila dalam tempat wisata atau prasarana umum lainnya.

“Yang paling ditekankan supaya asusila tidak ada ada terjadi ada dua hal yaitu terkait aman lalu nyaman,” kata Ketua Tim Kerja Pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas Kemenparekraf Mulyanto YS dalam konferensi pers dalam Jakarta, Jumat.

Menanggapi maraknya tren liburan dalam dalam kota (staycation) dalam kalangan anak muda yang mana mana berpotensi memperbanyak kasus asusila, Mulyanto menjamin bahwa Kemenparekraf terus memperkuat koordinasi dengan pihak pengelola serta polisi pariwisata agar ketertiban juga nilai-nilai lokal tetap terjaga.

Hal ini sejalan dengan konsep pariwisata berkelanjutan, yang tersebut mana mempunyai empat pilar yang dimaksud itu dijadikan fokus utama yaitu pengelolaan berkelanjutan (bisnis pariwisata), perekonomian berkelanjutan (sosio ekonomi) jangka panjang, keberlanjutan budaya (sustainable culture) yang dimaksud dimaksud harus selalu dikembangkan juga dijaga, lalu aspek lingkungan (environment sustainability).

Dari pilar-pilar itu, pemerintah berupaya agar seluruh kegiatan wisata yang dimaksud mana ada di dalam tempat Indonesia dapat diminati oleh wisatawan, tiada ada cuma untuk berlibur, tetapi juga memperhatikan protokol berwisata yang dimaksud berkaitan dengan kesehatan, keamanan, kenyamanan, kemudian kelestarian alam.

Mulyanto pun menekankan dalam menjaga kearifan lokal tetap terjaga, pemerintah tiada belaka mencegah tindakan asusila yang dikerjakan oleh oknum tiada ada bertanggung jawab saja, tetapi juga dijalankan terhadap hambatan carbon offset yang jadi salah satu fokus Kemenparekraf.

Selanjutnya, pariwisata berkelanjutan juga diharapkan dapat memperbaiki posisi pariwisata bangsa dalam skala global yang mana berdasarkan data Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) 2022, Indonesia menduduki peringkat 32 negara dari ratusan tambahan negara yang digunakan mana ada di dalam tempat dunia.

"Perlu diperhatikan ada beberapa indikator yang mana dimaksud masih rendah, misalnya environment sustainbility (lingkungan yang dimaksud dimaksud berkelanjutan), itu kita malah dalam peringkat 69, jadi ini memang sedikit mencengangkan," ujarnya.

Menurut dia, kehadiran konsep yang mana disebut dapat membuktikan, jika perkembangan pariwisata di tempat dalam Indonesia dapat difokuskan untuk mengejar kualitas, dibandingkan kuantitas baik dari segi pengelolaan destinasi wisata maupun wisatawan yang tersebut digunakan datang.

Mulyanto menambahkan pemerintah selama ini juga turut memantau tiap kegiatan atau acara yang digunakan dimaksud diselenggarakan lalu menjalin kerja sebanding yang dimaksud mana baik bersama kelompok-kelompok pariwisata yang tersebut dimaksud ada di tempat area daerah.

“Kita juga memperhatikan kualitas utilitasnya seperti apa, kemudian juga praktiknya. Bukan lagi memprioritaskan angka, tapi kualitasnya,” kata Analis Kebijakan Kemenparekraf itu.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *