Tranding
Saturday, November 15, 2025
Hasil Survei Kecemasan Warga Indonesia Soal Kendaraan Listrik
Otomotif / Agustus 30, 2023

Hasil Survei Kecemasan Warga Indonesia Soal Kendaraan Listrik

PricewaterhouseCoopers (PwC) Indonesia merilis survei penetrasi  (EV) di area area Indonesia. Hasilnya, masih banyak orang Indonesia ragu terhadap kendaraan listrik.

Survei itu bertajuk Indonesia Electric Vehicle Consumer Survey 2023. Hasil survei ini dikembangkan pada Juni – September 2023 terhadap konsumen Indonesia dalam delapan kota besar serta lintas generasi.

Sebanyak 87 persen responden yakin bahwa EV tambahan ramah lingkungan. Sebagian besar responden juga setuju bahwa EV adalah kendaraan masa depan, terutama oleh sebab itu kecemasan terhadap perubahan iklim semakin meningkat lalu teknologi EV semakin mudah diakses.

Kendati demikian keraguan konsumen masih terlihat, terutama terkait ketersediaan infrastruktur. Responden merasa khawatir terhadap ketersediaan stasiun pengisian untuk kendaraan listrik, baik untuk mobil (63 persen) maupun sepeda motor (52 persen).

Kekhawatiran responden lainnya adalah ketersediaan stasiun pengisian daya kendaraan listrik di tempat tempat daerah terpencil, dimana untuk mobil (54 persen) juga sepeda motor(47 persen).

Hal ini menunjukkan perlunya infrastruktur pengisian daya yang digunakan merata untuk memenuhi kecemasan konsumen. Walaupun daya tarik EV semakin besar, kegelisahan konsumen dapat memengaruhi tingkat adopsi EV secara signifikan.

Hal ini termasuk biaya pemeliharaan yang digunakan mungkin menjadi mahal dalam jangka panjang: 87 persen responden paling khawatir terhadap biaya penggantian baterai.

Selain itu sebanyak 83 persen mengkhawatirkan tarif suku cadang, 66 persen khawatir terhadap pengeluaran tak terduga, juga 59 persen mengkhawatirkan biaya perawatan rutin.

“Pemahaman yang tersebut yang tambahan tinggi mendalam mengenai keresahan ini sangat penting bagi produsen, pembuat kebijakan, serta juga pemangku kepentingan lainnya, agar dapat memenuhi tuntutan lalu kebutuhan konsumen di dalam area Indonesia secara efektif,” PwC Indonesia Automotive Leader Hendra Lie dalam siaran resminya.

Pengisian daya adalah salah satu pertanyaan paling penting saat mempertimbangkan sebuah EV untuk pertama kalinya: 75 persen responden tambahan memilih untuk mengisi ulang kendaraan merekan di dalam tempat stasiun pengisian terdekat.

Sementara 69 persen responden lebih lanjut tinggi memilih untuk mengisi ulang kendaraan dia dalam area rumah, namun hal ini menimbulkan pertimbangan baru mengenai kenaikan tagihan listrik.

Kendati demikian sebagian besar responden berpendapat EV adalah kendaraan masa depan.

Hendra mengatakan pasar kendaraan listrik (EV) diperkirakan akan tumbuh dalam beberapa tahun ke depan dikarenakan kesadaran konsumen terhadap kendaraan ramah lingkungan dan juga juga insentif pemerintah.

“Namun, adopsi EV di area area Indonesia tambahan lambat dibandingkan di dalam area pasar global,” katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (17/10).

Oleh lantaran itu, kata dia, para pemimpin industri juga pembuat kebijakan sedang mempersiapkan masa depan dalam mana kendaraan ramah lingkungan dapat memainkan peran utama di area dalam pasar.

Ia menilai permintaan untuk mengakomodasi tuntutan terhadap isu keberlanjutan terjadi dikarenakan adanya tuntutan mendesak terhadap perubahan iklim.

Setidaknya, ada tiga aspek penilaian kepada responden terhadap EV yang dipetakan oleh PwC Indonesia. Di antaranya pendapat yang digunakan digunakan lebih lanjut besar senyap 85 persen, teknologi inovatif 76 persen, lalu aspek menarik yang dimaksud dimaksud belum pernah ada 82 persen.

Hal itu adalah tiga fitur utama EV yang mana tak ada dapat ditiru di dalam tempat kendaraan berbahan bakar fosil.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *