Tranding
Saturday, November 15, 2025
Yovania Asyifa Sempat Dijauhi Teman akibat Idap Gangguan Bipolar
Kesehatan / September 23, 2023

Yovania Asyifa Sempat Dijauhi Teman akibat Idap Gangguan Bipolar

Riwayat gangguan menghasilkan Yovania Asyifa Jami dijauhi. Psikolog menilai, pengalaman Yovania bisa saja sekadar jadi gambaran penduduk dalam merespons permasalahan kesehatan mental.

Yovania atau akrab disapa Yova didiagnosis gangguan bipolar pada 2018 lalu. Rangkaian perawatan lalu pemulihan membuatnya absen dari sekolah menengah atas selama tiga bulan. Setelah kembali sekolah, semua terasa berbeda.

“Dijauhi teman, awalnya dekat padahal. Tapi aku dapat pelajaran. Aku ketemu teman yang mana yang lebih lanjut banyak baik. Walau sempat dijauhi, tapi dapat sahabat yang tersebut itu masih kontak sampai sekarang. Masih dapat jadi hidup selayaknya remaja pada umumnya,” kata Yova saat berbagi dalam diskusi Secret at Newsroom: Tiba-tiba Sadar Mental Health, Jumat (20/10).

Dalam kesempatan serupa, psikolog Mira Amir melihat bahwa pengalaman Yova sanggup jadi merupakan gambaran penduduk dalam merespons permasalahan kesehatan mental.

Menurut dia, sikap menjauh dari orang dengan hambatan kesehatan mental muncul lantaran masih ada stigma atau mispersepsi seputar kesehatan mental. Anggapannya, kondisi gangguan mental sanggup menular.

“Kedua, dapat jadi pada kondisi remaja, merekan sendiri juga lagi berusaha mengatasi permasalahan internal sendiri. Mereka bergumul, menyiasati, mencari jalan keluar sendiri,” katanya.

Usia remaja cukup akrab dengan mood swing atau mood yang tersebut dimaksud berubah-ubah berhubungan dengan kondisi hormon yang tersebut mana fluktuatif. Sikap menjauh dari teman dengan riwayat hambatan kesehatan mental bisa jadi semata terjadi oleh sebab itu merek masih bingung lalu kewalahan dengan dirinya sendiri.

Kendati demikian, masih ada pemikiran bahwa orang dengan gangguan kesehatan mental tidaklah dapat sembuh kemudian kambuhan. Menjauh pun dianggap sebagai keputusan aman.

Hanya saja, Mira mengingatkan bahwa kesehatan mental sejenis halnya seperti kesehatan fisik. Adakah seseorang yang mana mana pilek atau demam cuma sekali seumur hidup?

“Kenapa mampu sakit? Karena memang kondisi fisik turun. Banyak faktor termasuk perubahan cuaca. Mental health juga gitu. Jadi dari kami, tenaga profesional, buat yang tersebut mana rentan mengalami gangguan, kami beri rambu, perhatikan gizinya, rutin olahraga, tidur cukup, itu bisa jadi belaka digunakan sebagai bumper agar jangan sampai kondisi mental anjlok,” jelasnya.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *